Kirim ke RSS

obyek properties pada action script

Posted by windkuat on Monday, May 17, 2010

Selamat pagi sobat-sobat edukita.. Saatnya posting lagi nich.. selagi masih pagi n masih freshh..
Kali ini Edukita akan menjelaskan object properties yang terdapat pada Action Script Flash. Sebuah obyek dalam flash bisa berupa movieclip, button, graphic, sound, video, bitmap dan component. Akan tetapi yang dapat diaplikasikan dengan action hanya obyek movieclip, button dan sound. Componet memiliki build in action script, sehingga dapat langsung kita pakai, sedangkan bitmap dan graphic tidak dapat dimasuki oleh action.
Setiap obyek yang dapat dimasuki action memiliki beberapa properties seperti kordinat x, kordinat y, panjang, tinggi, frame yang aktif, warna dan sebagainya. Karena yang akan sering kita pakai adalah movieclip, berikut ini adalah beberapa properties dari sebuah movieclip:
_x
_x merupakan koordinat sumbu x suatu symbol terhadap stage.
_y
_y merupakan koordinat sumbu y suatu symbol terhadap stage. Seperti halnya_x, perhitungan koordinat sumbu _y pusat point regristation dari symbol terhadap stage. Perhatikan action script berikut :
onClipEvent(load){
_x = 100; // kordinat sumbu x
_y = 100; // kordinat sumbu y
}
Action diatas akan mengeset posisi obyek (symbol) kekordinat (100,100)terhadap stage saat symbol tersebut ditampilkan pertama kali.
_xscale
_xscale merupakan presentase dari skala pembesaran horisontal suatu symbolterhadap titik regristasi. Nilai default _xscale sebelum diubah adalah 100.Obyek yang memiliki nilai _xscale dibawah 100 akan memiliki ukuran yang lebih kecil dari ukuran aslinya, begitu pula sebaliknya.
_yscale
_yscale merupakan presentase dari skala pembesaran vertikal suatu symbolterhadap titik regristasi. contoh :
onClipEvent(load){
_xscale = 200; // pembesaran 2 kali ke sumbu x
_yscale = 200; // pembesaran 2 kali ke sumbu y
}
Action diatas memperbesar symbol menjadi 2 kali lebih besar pada saat symbol tersebut ditampilkan pertama kali.
_visible
_visible adalah property pada symbol yang menentukan apakah obyek tersebut ditampakkan atau tidak pada stage. _visible bernilai 1 agar obyek tampak dan bernilai 0 agar obyek tidak tampak.
contoh :
onClipEvent(load){
_visible = 0; // tidak tampak
}
Action diatas menyebabkan obyek tidak tampak pada stage.
_alpha
_alpha adalah property pada symbol yang menentukan alpha value (transparency) obyek tersebut. _alpha bernilai 0 sampai 100 dimana nilai 0 berarti obyek tidak tampak (transparan) dan 100 berarti obyek tampak (solid).
contoh :
onClipEvent(load){
_alpha = 50; // semi transparan
}
Action diatas menyebabkan obyek mengalami tranparansi sebanyak 50%.
_rotation
_rotation merupakan property yang menunjukan posisi perputaran obyek tersebut searah jarum pada titik registrationnya.
contoh :
onClipEvent(enterFrame){
_rotation += 10; // berputar searah jarum jam
}
Action diatas menyebabkan obyek berputar searah jarumjam dengan pusat titik registrationnya.
_currentframe
nilai pada _currentframe menunjukan frame yang aktif pada sebuah movie atau sebuah movieklip. Penjelasan yang lebih mendetail terdapat pada post selanjutnya.
Sekian dulu ya sobat-sobatQ.. Mudah mudahan artikel ini membantu sobat.. Kalo ada yang perlu ditanyakan jangan sungkan-sungkan comment yaw,..
read more "obyek properties pada action script"

Dasar Action Script - Analisis Kesalahan

Posted by windkuat on Sunday, May 16, 2010

Hai sobat-sobat edukita...
Edukita saatnya meneruskan posting dasar action scpipt dan mengatasi kesalahan program nich.. Pada posting mengatasi kesalahan program lebih dititik beratkan pada pemrograman Java. Nah... untuk posting kali ini lebih ditekankan kepada Action Script pada Flash. Kesalahan yang sering muncul antara lain adalah :
  1. Kesalahan penulisan action yang sederhana, contoh : action duplicateMovieClip salah  ketik menjadi duplikateMovieClip.
  2. Kesalahan penggunaan spasi, menuliskan nama instance atau variabel dengan tanda spasi, contoh : nilai saya = 100; seharusnya ditulis nilai_saya = 100; Tips dari penulis : ketika kita menuliskan sebuah action jangan terlalu sering menggunakan spasi, sebab flash dapat menata script secara otomatis apabila kita menekan tombol auto format.
  3. Kesalahan penggunaan huruf kecil dan huruf besar. Action script flash sebagian besar tidak sensitive case (peka terhadap huruf kecil dan huruf besar). Akan tetpi flash membedakan sebuah teks dengan warna yang berbeda. Ketika kita menuliskan action tanpa memperhatikan huruf kecil dan huruf besar, maka teks tersebut akan berwarna hitam, sedangkan apabila benar maka teks akan berwarna biru gelap. Pembedaan warna teks dalam action script adalah sebagai berikut :
    1. Warna biru gelap digunakan sebagai warna action.
    2. Warna biru terang digunakan sebagai warna string.
    3. Warna abu-abu digunakan sebagai warna komentar.
    4. Warna hitam digunakan untuk menuliskan text selain 3 jenis text di atas.
  4. Kesalahan penggunaan tanda “{}“. Seorang yang baru belajar flash sering kebingungan dalam menggunakan tanda tersebut. Tanda tersebut merupakan sebuah tanda blok action, dalam artian seluruh action yang berada dalam tanda “{}” berarti masuk kedalam blok tertentu seperti blok movie event, mouse event, function, blok if, blok for dan sebagainya. Jumlah tanda “{“ harus sama dengan
    jumlah tanda “}”. Tips dari penulis adalah : setelah kita menuliskan tanda “{“, segeralah menuliskan tanda “}”, kemudian letakkan kursor di tengah karakter tersebut dan tekan enter atau langsung tuliskan action yang dibutuhkan di dalamnya.
  5. Kesalahan penggunaan tanda “( )“. Berbeda dengan tanda “{}” tanda “( )” bukan menyatakan suatu blok tetapi biasanya merupakan bagian dari penulisan action digunakan. contoh : if (...){ }, trace(...);.. Jumlah tanda “(“ daam satu baris perintah harus sama dengan jumlah tanda “)”.
  6. Kesalahan penggunaan tanda = dan tanda ==. Tanda == hanya digunakan pada suatu kondisi. Sedangkan tanda = digunakan untuk mengeset nilai suatu variabel.
  7. Kesalahan penggunaan titik. Dalam bahasa pemrograman apapun, karakter titik (“.”) adalah karakter yang vital, sehingga harus diperhatikan penggunaannya.
  8. Terakhir sama dengan yang aku tulis di post sebelumnya. yaitu kesalahan algoritma program. Untuk kali ini anda harus memahami ulang script yang anda. Dengan memahami script ini anda bisa menemukan yang tidak sesuai dengan keinginan Anda.
Setelah anda selesai check kesalahan Action script Anda dengan cara2 yang ada diatas, Anda klik check syntax sperti gambar dibawah ini:
Maka akan tampil baris mana saja yang merupakan error code, dan Anda harus memperbaikinya.
Nah sekian banyak di atas merupakan beberapa cara agar temen-temen lebih bisa terhindar dari kesalahan Action Script. Yang mau bertanya tulis aja di bagian comment ya.. Thanxs..
read more "Dasar Action Script - Analisis Kesalahan"